Pernikahan adalah momen istimewa yang dipenuhi dengan tradisi dan simbolisme yang kaya. Dalam budaya Melayu, salah satu aspek yang sangat penting adalah pemberian hantaran. Hantaran adalah serangkaian barang yang diberikan oleh kedua belah pihak, baik dari pihak pengantin pria maupun pengantin wanita, sebagai bagian dari prosesi perkahwinan. Mari kita lihat lebih dekat tradisi dan simbolisme di balik hantaran dalam pernikahan Melayu.
Hantaran adalah cara bagi keluarga pengantin untuk saling bertukar hadiah sebagai tanda kesepakatan dan kerukunan antara kedua keluarga. Setiap hantaran memiliki makna dan simbolisme yang berbeda. Beberapa contoh hantaran yang biasa diberikan antara lain telekung, sirih junjung, al-Quran, jam tangan, set barang kahwin, songket atau kain batik, cincin kahwin, set perhiasan, wang tunai, dan buku doa atau kitab panduan perkahwinan.
Telekung, misalnya, adalah pakaian tradisional wanita yang melambangkan kesucian dan keagamaan. Pemberian telekung menunjukkan penghargaan terhadap nilai-nilai keagamaan dalam pernikahan. Sirih junjung, di sisi lain, adalah hiasan sirih yang melambangkan kesopanan, kesegaran, dan kemakmuran dalam rumah tangga. Sirih junjung juga mewakili upaya keluarga pengantin untuk menyambut pengantin baru dengan penuh kegembiraan.
Al-Quran adalah salah satu hantaran yang sangat penting dalam pernikahan Melayu. Al-Quran adalah kitab suci dalam agama Islam, dan pemberian Al-Quran menggambarkan pentingnya agama dan doa dalam membentuk rumah tangga yang berkah. Dalam budaya Melayu, jam tangan juga sering diberikan sebagai hantaran. Jam tangan melambangkan waktu yang berharga dan komitmen untuk menghargai waktu bersama sebagai pasangan.
Set barang kahwin adalah serangkaian perlengkapan rumah tangga yang meliputi periuk, pinggan mangkuk, gelas, dan peralatan dapur lainnya. Hantaran ini melambangkan praktikalitas dan persiapan untuk memulai kehidupan berumah tangga yang baru. Sementara itu, songket atau kain batik adalah kain tradisional yang indah dan bernilai tinggi. Pemberian songket atau kain batik menghormati warisan budaya dan keanggunan tradisional Melayu.
Cincin kahwin adalah simbol ikatan pernikahan dan kesetiaan antara suami dan istri. Pemberian cincin kahwin adalah tanda komitmen jangka panjang untuk hidup bersama sebagai pasangan yang sah. Selain itu, set perhiasan seperti rantai leher, gelang, atau anting-anting seringkali diberikan kepada pengantin perempuan. Perhiasan ini melambangkan keanggunan dan kecantikan wanita serta menjadi investasi untuk masa depan.
Selain barang-barang fisik, wang tunai juga dapat menjadi bagian dari hantaran dalam perkahwinan Melayu. Wang tunai memberikan fleksibilitas kepada pasangan untuk menggunakan sesuai kebutuhan mereka dalam membangun rumah tangga. Terakhir, buku doa atau kitab panduan perkahwinan adalah hadiah yang bermanfaat bagi pasangan baru. Buku-buku ini memberikan nasihat, panduan, dan inspirasi dalam membangun kehidupan berumah tangga yang bahagia.
Dalam keseluruhan, hantaran dalam pernikahan Melayu memiliki makna yang mendalam dan melambangkan persatuan, kebersamaan, dan kesucian dalam ikatan pernikahan. Hantaran adalah cara bagi kedua belah pihak untuk mengekspresikan penghargaan, kasih sayang, dan komitmen mereka terhadap pernikahan tersebut. Melalui tradisi ini, warisan budaya dan nilai-nilai keagamaan terus dilestarikan dan dipraktikkan dalam upacara pernikahan Melayu.
